NAMA : ELLISA ARININGTYAS
NPM : 13514510
KELAS
: 3 PA 11
Softskill Universitas Gunadarma
Job Enlargement
A.
Pengertian
Job Enlargement
Sebuah
teknik desain pekerjaan di mana jumlah tugas yang berhubungan dengan pekerjaan
meningkat (dan pelatihan yang tepat diberikan) untuk menambah variasi yang
lebih besar untuk kegiatan, sehingga mengurangi kemonotonan pekerja.
Perluasan
kerja dianggap sebagai metode restrukturisasi horisontal dalam pekerjaan yang
diperbesar dengan menambahkan tugas-tugas terkait. Perluasan kerja juga dapat
mengakibatkan fleksibilitas tenaga kerja yang lebih besar.
B.
Tujuan
dan Manfaat Job Enlargement
a. Mengurangi
kemonotonan pekerjaan
Bagaimanapun menariknya sebuah pekerjaan
di awal, orang cepat atau lambat akan mengeluh kebosanan dan monoton. Apabila job enlargement direncanakan dengan
hati-hati dapat membantu mengurangi kebosanan dan lebih memuaskan karyawan.
b. Peningkatan
fleksibilitas kerja
Ada penambahan jumlah tugas individu.
Ada peningkatan tugas-tugas yang fleksibel dalam aspek-aspek tertentu.
c. Tidak
diperlukan adanya pelatihan keterampilan
Sejak individu telah melakukan tugasnya
yang lalu, tidak ada persyaratan besar untuk menanamkan keterampilan baru.
Namun intervensi manajemen waktu dan orang mungkin diperlukan. Pekerjaan
seperti ini akan lebih memotivasi bagi yang melakukannya.
C.
Kekurangan
Job Enlargement
a. Penambahan
beban kerja
Job
enlargement meningkatkan kerja karyawan. Namun,
tidak setiap perusahaan memberikan insentif dan gaji tambahan untuk kerja
ekstra. Oleh karena itu upaya individu mungkin tetap tidak dianggap.
b. Meningkatkan
frustrasi karyawan
Dalam banyak kasus,
karyawan mengalami frustrasi karena meningkatnya beban kerja tidak
mengakibatkan gaji meningkat.
c. Masalah
dengan anggota serikat
Banyak anggota serikat yang salah paham
bahwa perluasan pekerjaan adalah bentuk eksploitasi pekerja dan merasa
keberatan dengan hal tersebut.
D.
Penerapan
Job Enlargement
Job Enlargement
digunakan di berbagai perusahaan. Sasarannya adalah karyawan yang bekerja di
perusahaan. Job Enlargement dilakukan
saat para karyawan mengalami kejenuhan dengan pekerjaannya. Pelaksanaan Job Enlargement dilakukan dengan cara
menambah beban kerja yang variatif terhadap karyawan. Berikut adalah contoh penerapan Job Enlargement di Rumah Sakit:
Di Rumah Sakit Mitra Keluarga, seorang perawat dalam
sehari hanya mengerjakan tugas mengecek infus dan mengambil sampel darah
pasien. Setelah diterapkan job enlargement, perawat tersebut dalam sehari harus
mengerjakan 4 pekerjaan sekaligus yaitu, mengecek infus, mengambil sampel darah
pasien, mengantarkan makanan pada pasien, dan memberikan penyuluhan pada
keluarga pasien mengenai cara merawat anggota keluarganya yang sedang sakit
tersebut.
Job
Enrichment
A.
Pengertian
Job Enrichment
“Job
enrichment is defined as a way to motivate employees by giving them more
responsibilities and variety in their job.” (Hezberg. F, 1950)
Job
enrichment merupakan suatu pendekatan untuk merancang kembali
pekerjaan karyawan guna meningkatkan motivasi intrinsik dan meningkatkan
kepuasan kerja dengan memberikan mereka kesempatan untuk menggunakan berbagai
kemampuan mereka. Sedangkan motivasi intrinsik adalah berbagai usaha yang telah
dicurahkan dalam suatu pekerjaan guna memenuhi kebutuhan pertumbuhan, yaitu
keberhasilan, keahlian, dan aktualisasi diri.
“According
to Robert N. Ford, Job enrichment means to make jobs which have a greater
variety, requires higher level of knowledge and skills, give workers more
autonomy, give workers more responsibility, give workers opportunities for
personal growth, and a meaningful work experience.” (Akrani. G, 2011)
Program
Job enrichment lebih berhasil jika
dikenakan pada pekerja yang tidak takut terhadap tanggung jawab baru dan yang
mementingkan bekerja keras untuk mencapai keberhasilan pribadi dalam lingkungan
kerjanya. Job
enrichment memungkinkan pekerja untuk lebih bertanggung jawab, membantu
dalam pengendalian diri, dan memberikan kesempatan untuk melaksanakan pekerjaan
yang menarik, penuh tantangan dan berarti.
Efek Job
enrichment terhadap produktivitas ditentukan dari efisiensi yang meningkat
atau berkurang, dan sejauh mana penurunan efisiensi bersamaan dengan kecepatan
kerja para pekerja. Efektifitas Job
enrichment ditentukan oleh karakteristik para pekerja yang pekerjaannya
dirancang kembali. Pekerjaan yang diperkaya (enrich) dapat memotivasi secara
intrinsik pada pekerja yang memiliki kebutuhan terhadap keberhasilan dan
kemandirian.
Istilah job
enrichment mengacu pada beberapa proses bebeda dari proses – proses
perputaran (rotating), perluasan (enlarging), dan jumlah total /
keseluruhan (aggregating) tugas – tugas.
B. Tujuan Job Enrichment
a. Membuat
pekerjaan menjadi semakin berarti / bermakna, menyenangkan, dan memuaskan.
b. Memberikan
lebih banyak otonomi dalam merencanakan dan mengontrol pekerjaannya.
c. Memberikan
pekerja lebih banyak tanggung jawab.
d. Memberikan
kesempatan – kesempatan kepada pekerja untuk meraih penghargaan, pengakuan,
peningkatan/kemajuan dan pengembangan. Sehingga para pekerja lebih
termotivasi untuk bekerja lebih giat.
C.
Kekurangan
dan Kelebihan Job Enrichment
Job
enrichment sangat berguna baik bagi para pekerja
maupun bagi organisasi. Dan beberapa keuntungan job enrichment tersebut
antara lain:
a. Para
pekerja mendapat penghargaan, pengakuan
aktualisasi diri.
b. Para
pekerja merasa bahwa ia merupakan bagian / milik dari organisasi.
c. Para
pekerja menemukan pekerjaan yang berarti.
d. Job
enrichment menurunkan jumlah ketidak hadiran,
pergantian kerja dan keluhan – keluhan..
e. Memotivasi
para pekerja unuk memberikan kinerja terbaiknya.
Kelemahan
atau kekurangan atau batasan job enrichment antara lain:
a. Dalam
banyak kasus, job enrichment tidak memberikan hasil yang diharapkan.
b. Membuat
banyak perubahan dalam pekerjaan. Banyak pekerja yang menentang.
c. Memiliki
kegunaan yang terbatas bagi para manajer dan profesional / para ahli yang
sangat terampil. hal ini di karenakan pekerjaan mereka memang telah menantang.
d. Persetujuan
dari para pekerja tidak di ambil sebelum melaksanakan job enrichment.
e. Para
manajer memaksa para pekerja untuk menerima job enrichment, dan hal ini
sangatlah tidak baik.
D.
Langkah-langkah
Job Enrichment
Tiga langkah Job enrichment sebagai kegiatan manajerial:
a. Turn employees' effort
into performance:
1) Memastikan
bahwa tujuan yang jelas dan dipahami oleh semua orang. Pernyataan misi
perusahaan secara keseluruhan harus dikomunikasikan kepada semua. Tujuan individu
juga harus jelas. Setiap karyawan harus tahu persis bagaimana dia cocok ke
dalam proses keseluruhan dan menyadari betapa pentingnya kontribusi mereka
kepada organisasi dan pelanggan.
2) Menyediakan
sumber daya yang memadai bagi setiap karyawan untuk melakukan pekerjaannya
dengan baik. Ini termasuk fungsi pendukung seperti teknologi informasi,
teknologi komunikasi, dan pelatihan personil dan pengembangan.
3) Menciptakan
budaya perusahaan yang mendukung,
hilangkan kerahasiaan.
4) Memberikan
kebebasan yang cukup untuk memfasilitasi keunggulan pekerjaan. Mendorong dan
menghargai inisiatif karyawan.
5) Memberikan
pengakuan yang cukup, penghargaan, dan motivator lainnya.
6) Memberikan
peluang keterampilan peningkatan. Hal ini bisa mencakup pendidikan dibayar di
universitas atau on the job training.
7) Menyediakan
berbagai pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan dengan pembagian kerja atau program
rotasi pekerjaan.
8) Mendesain
ulang fasilitas fisik, proses desain ulang, teknologi perubahan, penyederhanaan
prosedur, penghapusan repetitiveness, mendesain ulang struktur otoritas.
b.
Link employees performance directly to reward:
Definisi yang jelas tentang imbalan/hadiah
adalah suatu keharusan.
1)
Penjelasan hubungan antara kinerja dan
penghargaan penting
2)
Pastikan karyawan mendapat hadiah yang tepat jika berkinerja
baik
3)
Jika hadiah tidak diberikan, penjelasan diperlukan
c.
Make sure the employee wants the reward. How to find out?
1)
Tanyakan kepada
mereka
2)
Gunakan survei (checklist, daftar, pertanyaan)
E.
Penerapan
Job Enrichment
Di sebuah rumah sakit
ada seorang karyawan di unit rekam medik. Oleh pihak rumah sakit ia akan
dinaikan jabatannya sebagai pimpinan di unit tersebut. Sebelum ia naik ke
jabatan tersebut, rumah sakit meminta agar ia mengambil kuliah untuk
mendapatkan gelar S2 dan juga ia diminta agar mengikuti training yang disediakan oleh rumah sakit tersebut. Hal itu berguna
untuk menambah wawasan dan kemampuan yang ia miliki, agar kemampuan tersebut
dapat digunakan untuk membantu memajukan unit rekam medik di rumah sakit
tersebut.
Perbedaan antara job
enrichment dan job enlargement
Job Enrichment
|
Job Enlargement
|
Pengembangan pekerjaan secara vertikal
|
Pengembangan pekerjaan secara horizontal
|
Memiliki arti peningkatan melalui
pengembangan
|
Menambah lebih banyak tugas dan
meningkatkan beban kerja
|
Menekankan pada kualitas
|
Menekankan pada kuantitas
|
Pekerja menemukan kepuasan dalam
posisi mereka dan perkembanbangan potensi pribadi
|
Pekerja memiliki tambahan kesibukan
dan tanggung jawab
|
Bergantung pada Job Enlargement
|
Tidak bergantung pada Job enrichment
|
Tabel 3. Perbedaan antara job enrichment dan job
enlargement
Penjelasan :
a) Job enrichment
merupakan pengembangan pekerjaan secara vertikal. Yang dimaksud disini adalah
pekerja dibekali lebih banyak tanggung jawab dalam pekerjaannya seperti
misalnya kontrol dan pengambilan keputusan. Sedangkan job enlargement merupakan
pengembangan pekerjaan secara horizontal. Yang dimaksud disini adalah pekerja
diberi beban kerja lebih banyak dari pekerjaan sebelumnya. Pekerja bisa
melakukan pekerjaan lebih dari satu jenis pekerjaan.
b) Job enrichment
menekankan pada kualitas artinya pekerja yang diberi tanggung jawab tambahan,
kualitas pekerjaannya akan meningkat secara personal. Sedangkan Job Enlargement
lebih menekankan pada kuantitas, artinya pekerja hanya mengerjakan tugas
tambahan sehingga secara kuantitas pekerjaaan mereka lebih bertambah.
c) Dalam
job
enrichment pekerja merasa puas karena dia diibatkan dalam proses
manajemen (planning, organizing dan
controlling) dan pekerja juga lebih berkembang potensinya. Sedangkan dalam job enlargement pekerja hanya diberi
pekerjaan dan tambahan sehingga yang bertambah bukan keahlian melainkan
kesibukan.
d) Yang
dimaksud job enrichment bergantung
pada job enlargement, adalah job enrichment merupakan perkembangan lebih lanjut dari job enlargement.